Foto: Tribunnews.com |
Sebagai manusia yang dibesarkan oleh Keluarga Budi dari buku pelajaran SD, di mana Ayah pergi ke kantor dan Ibu pergi ke pasar, saya menganut sistem urusan rumah dikerjakan oleh istri. Untungnya, saya punya suami yang sangat mau dan tidak perlu diminta bantuan untuk membantu mengerjakan tugas-tugas rumah. Bahkan setelah saya berhenti bekerja kantoran, dan menjadi istri yang menghabiskan hampir banyak waktunya di rumah, suami masih membantu untuk menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring, baju dan pekerjaan rumah lain-lainnya.
Sebagai seorang istri, saya suka merasa bahwa tanggung jawab saya adalah untuk mengurus rumah. Maka, sebisa mungkin, walau seringnya malas, saya membereskan semua pekerjaan rumah sendiri. Yang hasilnya, ya gitu deh, nggak bersih-bersih amat dan nggak rapi-rapi banget.
Tapi, untuk urusan memilih royco atau masako untuk masak, cuci piring pakai sunlight atau mamalemon itu adalah hak saya seutuhnya.
Pekerjaan rumah saya deskripsikan sebagai masak, mencuci piring dan baju, menyapu plus mengepel lantai, lap-lap perabotan, dan lain-lain. Semuanya bisa deh saya lakukan, kalau sedang rajin. Tapi, ada satu (bahkan dua) pekerjaan rumah yang menurut saya harus dilakukan oleh suami. Yaitu, pasang tabung gas dan angkat galon Aqua ke dispenser.
Kenapa harus dilakukan oleh suami? Abis, menurut saya pekerjaan itu terlalu berat dilakukan oleh seorang istri.
Tetapi... tidak semua istri seperti saya. Ada istri-istri tangguh yang bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk angkat galon Aqua dan pasang tabung gas. Untuk istri-istri sehebat ini saya berikan tepuk tangan yang sangat meriah.
Tidak jauh-jauh kok, istri-istri tersebut adalah teman-teman saya sendiri. Teman saya yang tergabung di grup perteman WhatsApp grup pernah bercerita bahwa daripada lama menunggu suami angkat galon ke dispenser, mending ia lakukan sendiri.
Teman lain menyahut, bahwa angkat galon ke Aqua seperti sudah masuk dalam list "pekerjaannya". Ia tidak pernah meminta bantuan suami untuk angkat galon Aqua ke dispenser. Sungguh hebat ya?
Namun sebenarnya, tugas siapakah mengangkat galon Aqua ke dispenser? Tidak ada pakar yang pernah membahas ini. Namun, masalah ini bisa dibicarakan antara suami dan istri. Apabila suami tidak bisa mengangkat Aqua galon ke dispenser, mungkin istri bisa meminta bantuan abang-abang pengantar Aqua untuk angkat Aqua galon. Atau istri bisa membeli alat penyedot air Aqua yang bentuknya panjang itu. Alat ini sepertinya bisa menjadi solusi untuk masalah "Siapakah yang harus menuang Aqua Galon ke Dispenser".
Atau seperti seorang teman bilang, masalah "Siapakah yang harus menuang Aqua Galon ke Dispenser" ini mungkin bisa dijadikan salah satu pasal di perjanjian pra nikah.
Yaa, daripada nanti jadi masalah yekaaaan?