Urang
(orang) Sunda banyak beredar di sekitar kita. Buat kamu yang bukan urang Sunda,
tapi lagi pedekate sama urang Sunda,
ayo cari tahu sepuluh ciri yang urang Sunda banget. Biar kamu nggak bingung
atau jadi menertawakan mereka. Karena ingat, meski urang Sunda senang bercanda,
urang Sunda juga bisa marah.
- Urang Sunda bisa
marah
Yup, meski urang
Sunda terkenal senang bercanda atau ngabodor
dalam bahasa Sunda, urang Sunda juga bisa marah. Bahkan, urang Sunda punya banyak
makian untuk disebutkan saat sedang marah. “borokokok,
belegug, gelo, anj**ng, goblog, kehed”
adalah makian yang sering urang Sunda lontarkan saat sedang marah. Tapi, urang
Sunda marahnya masih tetap sopan, kok.
“Punten A, itu mobilnya nabrak mobil saya. Belegug siah!” adalah contoh marah khas urang Sunda. Tetap sopan
dan lemah lembut, kan?
- Urang Sunda
namanya mengalami pengulangan
Yana Mulyana, Yuni Wahyuni, Siska Fransiska, Yati
Nurhayati
adalah beberapa contoh nama khas Sunda yang (ternyata) masih eksis sampai
sekarang. Belum ada penelitian sih, kenapa urang Sunda senang memberi nama
pengulangan seperti itu.
- Urang Sunda
nggak bisa membedakan P, F dan V
Meskipun ciri ini
sudah menyebar luas, tapi kenyataannya memang benar lho, kalau urang Sunda tidak
bisa membedakan pengucapan P, F dan V. Dulu sih, waktu saya masih tinggal di
Sukabumi, dengan orang-orang Sunda di sekeliling saya, saya merasa mitos ini
bohong belaka. Tapi, setelah menginjak Jakarta, di mana saya bergaul dengan
banyak orang dari suku lain, baru saya merasa bahwa saya sering mengucapkan P, F
dan V tidak pada tempatnya.
“Eh, sumfah saya
nggak tahu apa-apa. Fikiran kamu aja mungkin yang jahat. Pirasat saya nggak
pernah salah.” Itu salah satu contoh kalimat saat urang Sunda bingung dengan P,
F dan V.
Selain bingung saat
mengucapkannya, urang Sunda juga sering bingung saat menulis huruf P, F dan V.
Coba deh, tantang saya menulis Filipina, eh Philipina, eh Filivina…eh, gimana
sih, nulisnya? Dengan baik dan benar. L
Oh iya, mungkin karena
kebingungan ini. Ada teman saya yang namanya DAPID. Yup. DAPID. Yang mungkin
maksud namanya adalah DAVID. Teman saya ini pernah ditanya bagian administrasi
kampus juga dosen, “Namanya salah tulis, ya?” dan ia pun menggeleng dengan
wajah pasrah.
- Urang Sunda bisa
mengucapkan akhiran D dan G dengan sangat jelas
Coba deh, yang merasa
bukan urang Sunda ucapkan kata ini: UNPAD atau HILEUD (ulat), pasti kalian akan mengucapkan akhiran D menjadi T,
jadi UNPAT, HILEUT. Atau ucapkan: BELEGUG
(tidak tahu sopan santun) juga GABRUG
(terkam), pasti kalian akan mengucapkannya menjadi: BELEGUK dan GABRUK. Huruf G
otomatis berubah menjadi K, saat bukan urang Sunda mengucapkannya. Sementara urang Sunda akan sangat jelas saat
mengucapkannya. Kalau nggak percaya, coba minta temanmu yang Urang Sunda untuk
mengucapkannya sebagai bahan perbandingan.
- Urang Sunda
bicara seperti menyanyi
Maksudnya sih, ada
alunan seperti menyanyi saat urang Sunda berbicara. Misalnya, “Mau kemana” akan
diucapkan sangat mengalun dengan pelafalan huruf A yang sangat lama. Mungkin
ini sebabnya banyak urang Sunda yang akhirnya menjadi penyanyi. #lah
- Urang Sunda
senang bicara anj**ng
Bagi urang Sunda
bicara menggunakan kata anj**ng adalah bahasa yang kasar. Namun, beberapa anak
mudanya sering menggunakan kata anj**ng ini dalam bahasa sehari-hari.
Sampai-sampai ada istilah “sakecap
Saanj**ng” yang artinya satu kata satu anj**ng.
Contoh kalimat
menggunakan anj**ng ini adalah:
“Indung aing anj**ng
kamari anj**ng ka Garut anj**ng.” yang artinya: “Ibu gue anj**ng kemarin
anj**ng pergi ke Garut anj**ng.
Benar-benar kalimat
yang dilarang untuk ditiru. Selain karena anj**ng adalah bahasa yang kasar bagi
urang Sunda, menggunakan kata tersebut bikin capek karena jadi banyak sekali
kata dalam satu kalimat yang harus diucapkan.
- Urang Sunda suka
makan sayur dan makanan pedas
Untuk yang satu ini,
saya setuju banget. Dari kecil, di meja makan saya selalu tersedia lalapan
sayur mentah dan sambal di meja makan. Bahkan saat tidak ada lauk pauk pun,
makan nasi putih panas, lalapan dan sambal sudah dianggap sebagai makan. Cuaca
dataran Sunda yang dingin sepertinya yang menjadi penyebab urang Sunda senang
makan sambal, biar hot gitu
maksudnya. Dan banyaknya sayuran yang ditanam di tanah Sunda yang sepertinya
membuat urang Sunda jadi suka makan lalap.
Urang Sunda juga suka banget sambil ngampar, alias lesehan. Nggak tahu maksudnya apa, tapi sepertinya agar suasana akrabnya tambah terasa.
- Urang Sunda
punya pembendaharan kata yang sangat banyak
Saat masih duduk di
bangku sekolah, pelajaran bahasa Sunda adalah pelajaran yang menurut saya
sangat sulit. Banyak banget bahasa yang bisa dipakai. Contohnya dalam bahasa
Indonesia, kata yang dipakai hanyalah MAKAN. Tapi di bahasa Sunda bisa menjadi (1)tuang,
(2)emam, (3)dahar, (4)lelebok, (5)nyatu dan banyak lagi yang artinya sama-sama
makan, tapi penggunaannya disesuaikan dengan siapa/ditujukan pada siapa kata
MAKAN tersebut. Pada orang tua, pada teman seumuran atau pada binatang.
- Urang Sunda suka
menggunakan kata mah
Kata mah dalam bahasa
Sunda tidak ada artinya. Hanya sebagai penekanan yang otomatis dipakai saat
berbicara.
“Abdi mah teu
terang.” Yang artinya: “Saya tidak tahu.”
Sebenarnya bila kata
mah tidak dipakai, tidak menjadi masalah dan tidak mengurangi arti dan maksud
kalimat tersebut.
- Urang Sunda memiliki kosakata ajaib
Banyak kata dalam
bahasa Sunda yang bikin bingung saat diartikan ke dalam bahasa Indonesia,
apalagi bahasa Inggris. Contoh kata ajaib tersebut adalah BURICAK BURINONG yang
berarti sesuatu yang sangat gemerlapan, bisa baju juga makeup. Atau CUNGKELIK
CUNGKEDANG yang artinya susah untuk saya terjemahkan, hanya bisa saya praktekkan.