Minggu, 15 Januari 2017

Bakso Enak di Bogor yang Bikin Ketagihan


Yang namanya warung bakso, pasti ada deh di setiap belokan di kota-kota di Indonesia. Tapi, khusus untuk bakso di Kota Bogor, kota tempat saya tinggal, ada 4 warung bakso yang bikin saya pengin balik lagi, dan lagi. Jadi, ini dia, 4 warung bakso favorit saya di Bogor, yang bikin saya ketagihan.

Bakso Pak Jangkung 
Saya lagi ketagihan banget makan Bakso Pak De Jangkung ini. Yang bikin ketagihan, tidak lain dan tidak bukan gorengan tahu kering dan paru goreng yang crunchy banget saat digigit. Dimakan sama bakso daging, toge, mie kuning yang disiram dengan kuah panas, bikin hari-hari penuh kesuraman seakan berubah menjadi terang. Hahaha. Lebay ya? Tapi beneran deh, saya suka banget sama bakso pak de yang mengawali jualannya dengan berkeliling sambil mendorong gerobak bakso. Warung Bakso Pak De Jangkung yang terletak di Jalan Sancang ini juga dibuat modern, dan tidak terlihat seperti warung bakso tradisional. Grafiti di dinding dengan warna ceria, bikin saya serasa lagi nongkrong di cafe, bukannya di warung bakso.


Bakso PMI
Sepengetahuan saya, bakso PMI ini adalah warung bakso dengan banyak cabang di Bogor. Wajar sih, warungnya banyak. Soalnya, rasa baksonya yang enak bikin pengunjung banyak berdatangan. Nah, mungkin biar semua pengunjung bisa merasakan enaknya Bakso PMI, maka dibuatlah cabangnya dimana-mana. Bakso PMI terkenal dengan bakso besarnya yang saat dibelah akan terlihat potongan daging cincang yang menggiurkan. Rasanya nggak enek dan lebih ringan dibanding bakso-bakso sejenis yang memiliki isian daging. Biasanya, saat semangkok Bakso PMI datang, saya akan menghabiskan dulu mie kuningnya, lalu membelah bakso besarnya, baru deh saya masukkan kerupuk kulit yang dijual terpisah. Nyam...enaaaak. 

Bakso besarnya, pesan dua yaaa :D


Bakso Boboho
Kalau makan Bakso Boboho , biasanya saya akan pesan Yamin Bakso. Soalnya, mie yaminnya itu enak. Ala-ala mie yamin Solo gitu yang manis gurih. Nah, perpaduan manis mie yamin dengan semangkok bakso yang gurih menurut saya paaas banget. Rasanya berimbang gitu. Bakso urat, bakso daging dan tetelan kering yang ada di mangkok bakso bikin saya ketagihan untuk datang lagi ke bakso boboho. Tapi, akhir-akhir ini saya jarang nih makan di Bakso Boboho, alasannya bukan karena rasanya yang berubah jadi nggak enak, tapi tempat untuk parkir mobil susah banget. 

Bakso Seuseupan
Tipikal bakso seuseupan sama dengan bakso boboho, yaitu bakso dengan tambahan tetelan kering. Tapi, entah kenapa, bakso seuseupan terasa lebih ringan rasanya dibanding bakso boboho. Lebih seger gitu deh. Saking ringannya bakso seuseupan, kakak saya sih, suka bawa nasi kalau makan nasi ini. Jadi bakso itu selayaknya lauk nasi gitu. "Soalnya kuahnya enak, kayak makan sayur sop." Itu alesannya. Kalau saya sih suka sambelnya. Warnanya hijau dan berasa banget cabenya. Masukkan dua sendok sambel, maka semangkok bakso seuseupan pun terasa tambah segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar