Sebelum pergi ke Jepang, saya dan
suami punya daftar panjang tentang makanan apa yang harus dicoba di Jepang.
Makan Yakiniku di warung Jepang yang tradisional ada di urutan kedua setelah
makan ramen.
Karena itu, saat pindah hotel ke
Shibuya, kami pun memutuskan untuk makan malam di Gyumon (Halal Japanese BBQ
Restaurant), itu nama lengkap restonya saat saya browsing. Kami saat itu baru pulang
dari bertamu ke rumahnya Fujiko F Fujio, si pencipta Doraemon di Kawasaki.
Untuk menuju Gyumon, kami turun di Stasiun
Shibuya, berjalan kaki sebentar kami sudah sampai di Gyumon yang letaknya
sedikit masuk ke gang. Tampak depan, resto Gyumon seperti resto di
Jepang pada umumnya, dengan lampion menyala dan papan menu. Ada juga papan tulis dengan
tulisan Jepang yang mungkin isinya merupakan menu of the day. Itu juga mungkin
sih, soalnya saya nggak bisa bahasa Jepang :D
Kami masuk ke dalam. Seorang cowok
Jepang menyapa kami dalam bahasa Jepang. Saya mengacungkan dua jari,
menandakan bahwa saya datang berdua. Dia langsung menunjuk ke atas, dan meminta
kami naik. Sebelum naik, cowok itu meminta kami membuka sepatu. Saya membuka
sepatu saya, dan langsung saya simpan di bawah tangga.
Sampai di atas, ada tiga ruangan makan,
masing-masing ruangan memiliki tungku dengan pengisap udara. Kami pun duduk
lesehan, saya melihat ada gantungan baju di sudut, saya pun menggantungkan
jaket saya di situ. Saat di resto Jepang, setiap melihat gantungan baju, saya pasti menggantungkan jaket saya. Semata-mata, biar kayak orang
Jepang aja. Hihihi
Kami pun diberi menu. Dan memilih menu paket. Setelah memesan, saya memperhatikan
desain ruangan yang terasa jadul. Ada beberapa poster dengan gambar cewek
Jepang pakai kimono yang saya rasa diambil dari tahun 1990-an. Di sudut
ruangan, kertas pelapis dinding sudah terkelupas. Anehnya, saya tidak merasa terganggu melihatnya, saya malah merasa homey.
Pesanan kami datang. Berupa potongan
daging ayam, potongan daging sapi, semangkuk salad, semangkuk nasi dan minuman
(ada dua pilihan: orange juice dan ocha). Sebelumnya, seorang pekerja resto
datang membawa arang yang sudah kemerahan untuk dimasukan dalam tungku, lalu
tungku ditutup dengan kawat, dan disitulah kami membakar daging pesanan kami.
Malam itu kami jadi chef. Membakar daging di atas tungku, dan memperhatikannya masak serta mendengarkan desisan daging terbakar ternyata bisa sangat menyenangkan.
Duduk dekat tungku menyala, udara dingin
Tokyo malam itu, langsung menghilang. Kami benar-benar lahap makan yakiniku. Sampai-sampai,
kami menambah nasi putih satu porsi karena dagingnya masih ada. Hahaha…Indonesia
sekali ya.
Saya perhatikan beberapa tamu yang
datang ke Gyumon adalah turis muslim, tapi banyak juga beberapa orang Jepang asli
yang dengan asyik mengobrol sambil membakar daging.
Saya puas banget makan di Gyumon,
menurut saya rasa, suasana dan desainnya otentik banget. Tetap puas meski malam
itu, kami menghabiskan 7500 yen (1yen = Rp.125) untuk makan malam :D
Gyumon (Halal Japanese BBQ Restaurant)
3-14-5 Shibuya, Tokyo 150-0002, Japan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar