Sekitar
setahun yang lalu, di musim semi yang indah, saya mengunjungi Rottnest Island
yang terletak di bagian barat Australia. Untuk mencapai pulau kecil ini, saya naik
kapal feri yang berangkat dari Perth, Australia. Sekitar dua jam perjalanan,
saya pun sampai di pulau yang sering diebut Rotto ini.
Ambil Peta dan Air Minum
Untuk sewa sepeda
kita bisa menyewanya di pulau, atau menyewa sekaligus dengan tiket kapal feri. Saya
memutuskan untuk menyewa sekaligus dengan tiket kapal feri (menghabiskan
sekitar Rp.1juta), maka saat sampai di pulau, saya langsung mengambil sepeda
yang diberikan oleh kru kapal feri.
Tujuan pertama adalah mengunjungi
visitor center untuk mendapatkan informasi tentang apa yang wajib dilihat di
Rotto. Petugas yang baik di visitor center memberikan beberapa alternatif
tentang jalur yang bisa saya tempuh. Ada jalur yang jauh, ada juga yang dekat.
Masing-masing jalur memiliki tempat yang sama bagusnya untuk dikunjungi.
Petugas tersebut juga memberikan
beberapa saran ketika saya hendak memulai perjalanan. Salah satu sarannya
adalah membawa air minum. Ia pun memberikan saya peta agar tidak tersesat saat
bersepeda mengelilingi pulau.
Menuju Mercusuar
Setelah mengisi air minum dan
membeli sandwich sebagai pengganjal perut, saya pun langsung menuju Mercusuar
Bathurst. Ternyata, menuju mercusuar adalah hal yang sulit. Berkali-kali saya
melihat mercusuar tersebut, tapi entah kenapa, tidak pernah sampai.
Ternyata, saya senang bisa tersesat.
Karena bisa melihat hamparan pasir putih dan langit biru yang terdapat di
sekitar Rotto. Karena tersesat pula, saya bisa melihat Quokka, binatang khas
Rotto yang lucu dan menggemaskan.
Karena Quokka
Quokka adalah binatang berkantung
yang senang melompat-lompat seperti kangguru dengan kedua kaki depan lebih
pendek dibanding kaki belakangnya, tapi bentuknya lebih kecil. Bila dilihat
lebih jelas, Quokka terlihat seperti tikus tapi bentuknya lebih besar.
Quokka hanya hidup di Rotto. Karena
Quokka pula, pulau yang dihuni oleh sekitar 100 orang ini dinamakan Rottness.
Pada tahun 1698, seorang kapten pelaut bernama Willem
de Vlamingh menemukan pulau yang diisi oleh banyak Quokka. Bentuk Quokka
yang seperti tikus membuat Willem menamakan Rotto “sarang tikus” atau “Rat’s
Nest” dalam bahasa Inggris. Dari “Rat’s Nest” inilah kata “Rottness” muncul.
Gampang
banget, kalau mau melihat Quokka di Rotto, karena binatang ini berkeliaran
secara bebas. Bahkan mereka tidak malu-malu menghampiri. Tapi, ingat ya, jangan
memberi Quokka makanan. Demi terjaganya kelestarian Quokka.
Menikmati Mercusuar Bathrust
Akhirnya setelah berputar-putar dan berfoto di
beberapa spot keren, saya pun menemukan Mercusuar Bathrust. Di Rotto sebenarnya
ada dua mercusuar, tapi Mercusuar Wadjemup jaraknya terlalu jauh untuk
ditempuh.
Setelah memarkir sepeda di tempat
khusus untuk sepeda, saya pun menaiki tangga Mercusuar yang terletak di sebelah
utara Pulau Rottnest ini. Mercusuar yang memiliki tinggi sekitar 19.2 meter ini
dibangun di atas batu-batu karang berwarna putih. Membuat mercusuar yang aktif
sejak tahun 1900 ini terlihat makin kokoh.
Sayang sekali saat saya kesana,
pintu masuk ke dalam mercusuar tertutup. Pengunjung memang tidak bisa bebas
memasuki mercusuar yang masih berfungsi sebagai tanda agar kapal-kapal yang
hendak menuju Pulau Rottnest tidak terdampar.
Air Laut Dingin
Meski tidak bisa masuk ke dalam
mercusuar, saya puas melihat pemandangan indah yang terhampar di bawah
mercusuar. Pasir putih, laut dan langit biru benar-benar merupakan pemandangan
indah yang harus dinikmati.
Birunya air laut membuat saya
penasaran untuk mencelupkan kaki ke dalam air laut. Ternyata, air lautnya
dingiiiin. Berbeda dengan air laut hangat yang biasa kita jumpai di Indonesia. Padahal,
saat itu, Rotto benar-benar sedang dilimpahi matahari yang terik. Tapi air
lautnya tetap dingin.
Bisa Snorkelling Juga
Pulau Rottnest diduga “berpisah”
dengan dataran yang lebih besar (yang sekarang menjadi kota Perth) sekitar 7000
tahun yang lalu. Pulau ini dikelilingi limestone, sejenis bebatuan putih yang “menyangga”
pulau cantik ini.
Karena limestone pula, banyak
tumbuhan laut dan binatang yang tumbuh di sekitarnya. Tumbuhan laut dan ikan
hias berkembang biak dengan subur di sekitar perairan Rotto dengan sangat
cantik.
Kecantikan inilah yang membuat para
pengunjung melakukan snorkelling saat
mengunjungi Rotto. Best spot snorkelling di
Rotto terletak di Little Salmon Bay, yang terletak di bagian timur pulau. Air
tenang dan jernih serta batu-batu coral dan ikan hias berwarna-warni lah yang
membuat Little Salmon Bay menjadi lokasi favorit menyelam.
Bangunan Bersejarah
Sejak tahun 1829, Rotto sering
dipakai untuk keperluan militer oleh pemerintah kolonial Inggris. Nggak heran
kalau banyak bangunan lama yang terletak di Rotto.
Saat bersepeda mengelilingi pulau,
saya melihat ada penjara, gereja dan beberapa bangunan dengan nuansa kolonial.
Pecinta sejarah akan sangat senang melihat-lihat bangunan tua yang masih dijaga
keasliannya ini
Tip Menikmati Rotto:
- Setiap hari ada kapal Feri yang berangkat dari Perth
ke Rotto. Bila kamu ingin bersepeda dan
snorkelling di Rotto akan lebih murah bila kamu membeli secara paket
daripada membelinya di pulau.
- Tidak usah membawa bekal makanan saat pergi ke
Rotto. Karena di sana ada restoran juga supermarket yang menyediakan
makanan bila kamu merasa lapar.
- Pergi ke Rotto di hari Selasa akan lebih murah.
Karena perusahaan feri biasanya mendiskon harga sampai 50%.
- Dengan kondisi cuaca di Australia yang sering
berubah-ubah, selalu cek ramalan cuaca dulu saat hendak pergi ke Rotto.
- Pakailah baju yang nyaman. Meski matahari panas menyengat,
tapi angin yang berembus sangat dingin. Bawa syal untuk menahan angin
dingin, dibalik baju pantai kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar