Sabtu, 07 Januari 2017

Bersepeda Mengelilingi Rottnest Island, Perth


Sekitar setahun yang lalu, di musim semi yang indah, saya mengunjungi Rottnest Island yang terletak di bagian barat Australia. Untuk mencapai pulau kecil ini, saya naik kapal feri yang berangkat dari Perth, Australia. Sekitar dua jam perjalanan, saya pun sampai di pulau yang sering diebut Rotto ini.

Ambil Peta dan Air Minum
            Untuk sewa sepeda kita bisa menyewanya di pulau, atau menyewa sekaligus dengan tiket kapal feri. Saya memutuskan untuk menyewa sekaligus dengan tiket kapal feri (menghabiskan sekitar Rp.1juta), maka saat sampai di pulau, saya langsung mengambil sepeda yang diberikan oleh kru kapal feri.
            Tujuan pertama adalah mengunjungi visitor center untuk mendapatkan informasi tentang apa yang wajib dilihat di Rotto. Petugas yang baik di visitor center memberikan beberapa alternatif tentang jalur yang bisa saya tempuh. Ada jalur yang jauh, ada juga yang dekat. Masing-masing jalur memiliki tempat yang sama bagusnya untuk dikunjungi.
            Petugas tersebut juga memberikan beberapa saran ketika saya hendak memulai perjalanan. Salah satu sarannya adalah membawa air minum. Ia pun memberikan saya peta agar tidak tersesat saat bersepeda mengelilingi pulau.

Menuju Mercusuar
            Setelah mengisi air minum dan membeli sandwich sebagai pengganjal perut, saya pun langsung menuju Mercusuar Bathurst. Ternyata, menuju mercusuar adalah hal yang sulit. Berkali-kali saya melihat mercusuar tersebut, tapi entah kenapa, tidak pernah sampai.
            Ternyata, saya senang bisa tersesat. Karena bisa melihat hamparan pasir putih dan langit biru yang terdapat di sekitar Rotto. Karena tersesat pula, saya bisa melihat Quokka, binatang khas Rotto yang lucu dan menggemaskan.

Karena Quokka
            Quokka adalah binatang berkantung yang senang melompat-lompat seperti kangguru dengan kedua kaki depan lebih pendek dibanding kaki belakangnya, tapi bentuknya lebih kecil. Bila dilihat lebih jelas, Quokka terlihat seperti tikus tapi bentuknya lebih besar.
            Quokka hanya hidup di Rotto. Karena Quokka pula, pulau yang dihuni oleh sekitar 100 orang ini dinamakan Rottness. Pada tahun 1698, seorang kapten pelaut  bernama Willem de Vlamingh menemukan pulau yang diisi oleh banyak Quokka. Bentuk Quokka yang seperti tikus membuat Willem menamakan Rotto “sarang tikus” atau “Rat’s Nest” dalam bahasa Inggris. Dari “Rat’s Nest” inilah kata “Rottness” muncul.
Gampang banget, kalau mau melihat Quokka di Rotto, karena binatang ini berkeliaran secara bebas. Bahkan mereka tidak malu-malu menghampiri. Tapi, ingat ya, jangan memberi Quokka makanan. Demi terjaganya kelestarian Quokka.


Menikmati Mercusuar Bathrust
             Akhirnya setelah berputar-putar dan berfoto di beberapa spot keren, saya pun menemukan Mercusuar Bathrust. Di Rotto sebenarnya ada dua mercusuar, tapi Mercusuar Wadjemup jaraknya terlalu jauh untuk ditempuh.
            Setelah memarkir sepeda di tempat khusus untuk sepeda, saya pun menaiki tangga Mercusuar yang terletak di sebelah utara Pulau Rottnest ini. Mercusuar yang memiliki tinggi sekitar 19.2 meter ini dibangun di atas batu-batu karang berwarna putih. Membuat mercusuar yang aktif sejak tahun 1900 ini terlihat makin kokoh.
            Sayang sekali saat saya kesana, pintu masuk ke dalam mercusuar tertutup. Pengunjung memang tidak bisa bebas memasuki mercusuar yang masih berfungsi sebagai tanda agar kapal-kapal yang hendak menuju Pulau Rottnest tidak terdampar. 




Air Laut Dingin
            Meski tidak bisa masuk ke dalam mercusuar, saya puas melihat pemandangan indah yang terhampar di bawah mercusuar. Pasir putih, laut dan langit biru benar-benar merupakan pemandangan indah yang harus dinikmati.
            Birunya air laut membuat saya penasaran untuk mencelupkan kaki ke dalam air laut. Ternyata, air lautnya dingiiiin. Berbeda dengan air laut hangat yang biasa kita jumpai di Indonesia. Padahal, saat itu, Rotto benar-benar sedang dilimpahi matahari yang terik. Tapi air lautnya tetap dingin.

Bisa Snorkelling Juga
            Pulau Rottnest diduga “berpisah” dengan dataran yang lebih besar (yang sekarang menjadi kota Perth) sekitar 7000 tahun yang lalu. Pulau ini dikelilingi limestone, sejenis bebatuan putih yang “menyangga” pulau cantik ini.
            Karena limestone pula, banyak tumbuhan laut dan binatang yang tumbuh di sekitarnya. Tumbuhan laut dan ikan hias berkembang biak dengan subur di sekitar perairan Rotto dengan sangat cantik.
            Kecantikan inilah yang membuat para pengunjung melakukan snorkelling saat mengunjungi Rotto. Best spot snorkelling di Rotto terletak di Little Salmon Bay, yang terletak di bagian timur pulau. Air tenang dan jernih serta batu-batu coral dan ikan hias berwarna-warni lah yang membuat Little Salmon Bay menjadi lokasi favorit menyelam.    

Bangunan Bersejarah
            Sejak tahun 1829, Rotto sering dipakai untuk keperluan militer oleh pemerintah kolonial Inggris. Nggak heran kalau banyak bangunan lama yang terletak di Rotto.
            Saat bersepeda mengelilingi pulau, saya melihat ada penjara, gereja dan beberapa bangunan dengan nuansa kolonial. Pecinta sejarah akan sangat senang melihat-lihat bangunan tua yang masih dijaga keasliannya ini

Tip Menikmati Rotto:
  1. Setiap hari ada kapal Feri yang berangkat dari Perth ke Rotto. Bila kamu ingin bersepeda dan snorkelling di Rotto akan lebih murah bila kamu membeli secara paket daripada membelinya di pulau.
  2. Tidak usah membawa bekal makanan saat pergi ke Rotto. Karena di sana ada restoran juga supermarket yang menyediakan makanan bila kamu merasa lapar.
  3. Pergi ke Rotto di hari Selasa akan lebih murah. Karena perusahaan feri biasanya mendiskon harga sampai 50%.
  4. Dengan kondisi cuaca di Australia yang sering berubah-ubah, selalu cek ramalan cuaca dulu saat hendak pergi ke Rotto.
  5. Pakailah baju yang nyaman. Meski matahari panas menyengat, tapi angin yang berembus sangat dingin. Bawa syal untuk menahan angin dingin, dibalik baju pantai kamu.   
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar